Dosen Fakultas Hukum Universitas Bung Hatta Menjadi Pemantik Diskusi Omnibus Law Cipta Kerja

Cetak

Gerakan Suara Rakyat (GSR) menggelar diskusi Kuliah Bersama Rakyat dengan mengangkat tajuk "Bahaya Laten UU Cipta Kerja".

 

Diskusi tersebut dihelat karena UU Cipta Kerja menjadi salah satu topik hangat yang diperdebatkan, mengingat lahirnya UU ini sarat dengan kontroversi. Seperti proses pembahasan RUU menjadi UU tidak melibatkan partisipasi publik, draft pengesahan yang beredar dengan berbagai macam versi, dan lain-lain.

 

"Melalui tajuk yang diusung dalam diskusi ini, kita mengharapkan dapat mencapai tujuan yang dikehendaki, yaitu mendapatkan pandangan dan masukan secara komprehensif dari para pakar atau yang mengerti dalam bidang hukum. Agar dapat memperdalam pengetahuan masyarakat mengenai hukum pidana, hukum administrasi negara, formula sanksi administratif, formulasi sanksi pidana, dan mengawal regulasi," ucap Helmi Chandra., SH., MH saat memberikan materi dalam diskusi tersebut, di Volks Coffe, Padang, Selasa (3/11/2020).

 

Helmi mengatakan, Omnibuslaw tidak ada dalam ketentuan inspirasi hukum negara Indonesia, penerapan undang-undang lebih mengacu kepada aturan yang dibuat oleh negara lain, dan salah satu negara yang dimaksud yaitu Amerika, sehingga pemerintah cenderung mengadopsi aturan luar, dimana belum tentu sesuai dengan iklim hukum di negara Indonesia.

 

Disamping itu Hendriko Arizal, SH., MH., juga merupakan pemantik dalam diskusi tersebut, ia mengatakan, pemerintah selalu menutup mata terhadap suara rakyat, dan wajar saja rakyat beropini ada rencana jahat yang dilakukan pemerintah, dimana segala regulasi yang dibuat selalu dikembalikan atau di putuskan di pusat untuk memenuhi kepentingan oligarki.

 

Hendriko mengharapkan diskusi bersama rakyat terus dilakukan secara terus menerus, sehingga tidak ada sekat yang membatasi antar mahasiswa, buruh, nelayan, dan masyarakat profesi lainnya.

 

"Kedepannya gerakan kecil ini tidak pudar, dan terus dilakukan oleh generasi selanjutnya, walaupun gerakan kecil tentunya akan berdampak besar untuk kemajuan pola pikir secara bersama" Ujar Hendriko. **Leo-Wawasan Proklamator

 

 

Artikel ini sebelumnya telah dipublish di http://wawasanproklamator.com/berita/3073/2-orang-dosen-universitas-bung-hatta-menjadi-pemantik-diskusi-omnibus-law.html